Me & Him

Daisypath Anniversary tickers Daisypath Anniversary tickers

Wednesday, March 28, 2012

It's a Small World After All :)

Assalamualaikum wbt to all my beloved readers!!!

It's been so long since I last updated this blog. Well, as you all know, I always face the same problem all over again whenever the thought of updating my blog came up in my mind- no idea! no idea! and no idea~
haha Leen...forever no idea!
Lame, right?


Okay, so far, my life in UPM here is kinda hectic day by day until it reach to its climax which is today, whereby me and my friends just finished our brain-damagin and heartbreaking midterm papers. I just feel like sort of being lifted up from the ashes of distress and discomfort; my brain seems totally like a jungle now where I feel that none of the lectures (except French and Cik Pah's (yeah, sometimes)) entertain me so much as the lectures I received in IPBA. Oh now, I'm starting to miss IPBA soo much. And guess what, I think I did pretty bad in those tests. Oh why oh why malaysia's education system is exam-oriented???? WHYYYY???


And now the only comfortable thought that pop up in my feeble little brain right now is KNITTING.
*Yep, so much for my boring and geeky life*


I love knitting so much it kills me.
I love knitting so much that I am willing to sacrifice my money to buy its accessories.
I love knitting so much I love it MORE than I love my friends *Am I bluffing? Nah, it's so true, I am an anti-social..what to do? :p)


So, just now, after I had browse the entire worldwideweb just for the sake of finding the best and the cheapest 2 straight needles that I've yearned for, finally, the winner website with its winning and affordable price; mengait.com finally finally finally grant my wishes. Oh thank ALLAH, thank ALAH, thank ALLAH!


these are the needles that gonna come knocking my front door :)


and what does this mengait job has to do with my topic above?
well readers, DO READ THIS EMAIL I GOT FROM THE mengait.com OWNER HERSELF! :')


click the image for a bigger view :)





Haha! I CANNOT BELIEVE that this world is soooo sooooo small I can meet my oreng khempong in mengait.com. At first I really thought that she's a Turk when she started to write sentences like a Turk will normally did like Selam for Salam and stuff but when she asked me about my hometown, I feel like, Ohmaigog ohmaigod! Are you a MALAYSIAN??? Like REALLY? and surprisingly, she said that she IS a malaysian and just migrated to Turkey in 2010 and was happy to know that we're from the same kampong and same primary school.
Haha. sorry la kalau agak racist sikit but as the only Ayer Molek/Melaka girl in here, in my class, sometimes I just feel a tiny tiny bit of inferior when I found out that none of my course mates is from Malacca- specifically from Ayer Molek. How sad. :'( *sobbing* PRETTY CLEAR THAT MALACCANS ARE NOT VERY INTELLIGENT. haha


Ugh, whatever it is. those emails from Kak Ayza, as she preferred me to call her really enlightened up my mood today. like SERIOUSLY :p

so ukhuwah fillah kak ayza! really nice to know you and....




wink wink ;)

Wednesday, March 7, 2012

Kisah Menarik Bagaimana Pakar Anatomi Thailand Memeluk Islam (Harian Metro)


”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa: 56)

Bagi sebahagian besar umat Islam, ayat di atas terdengar seperti ayat-ayat serupa dalam Al-Quran yang menjelaskan pedihnya siksa neraka bagi orang-orang yang tidak beriman. Namun tidak demikian bagi Tagatat Tejasen, seorang saintis Thailand di bidang anatomi. Baginya, ayat itu adalah sebuah keajaiban.

Persidangan Perubatan Saudi ke-6 di Jeddah yang diikuti Tejasen pada Mac 1981 menjadi awal detik pertemuannya dengan keajaiban itu. Dalam persidangan yang berlangsung selama lima hari itu, sejumlah ilmuan Muslim mendedahkan kepada Tejasen beberapa ayat Al-Quran yang berkaitan dengan anatomi.

Tejasen yang beragama Buddha kemudian mengatakan bahawa agamanya juga mempunyai bukti-bukti sama yang secara tepat menjelaskan tahap-tahap perkembangan embrio. Para ilmuan Islam yang ada ketika itu tertarik mempelajarinya dan meminta profesor yang berasal dari Thailand itu untuk menunjukkan ayat-ayat tersebut kepada mereka.

Setahun kemudian, pada bulan Mei 1982, Tejasen menghadiri persidangan perubatan yang sama di Dammam, Arab Saudi.

Apabila ditanya tentang ayat-ayat anatomi yang pernah dijanjikannya, Tejasen meminta maaf dan mengatakan bahawa ia telah menyampaikan kenyataan tersebut sebelum mempelajarinya. Ia telah memeriksa kitabnya, dan mendapati bahawa tidak ada rujukan di dalamnya yang dapat dijadikan bahan kajian.

Ia kemudian menerima cadangan para ilmuan Muslim untuk membaca sebuah makalah penelitian karya Keith Moore, seorang profesor bidang anatomi yang berasal dari Kanada.

Makalah itu berbicara tentang keserasian antara embriologi moden dengan apa yang disebutkan dalam Al-Quran.

Tejasen tercengang saat membacanya. Sebagai saintis di bidang anatomi, ia menguasai dermatologi (ilmu tentang kulit).

Dalam tinjauan anatomi, lapisan kulit manusia terdiri daripada tiga lapisan yakni Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan yang terakhirlah, Sub Cutis, terdapat hujung-hujung pembuluh darah dan saraf.

Penemuan moden di bidang anatomi telah mendedahkan bahawa luka bakar yang terlalu dalam akan mematikan saraf-saraf yang menetapkan sensasi.

Saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis), seseorang tidak akan merasakan sakit. Hal itu disebabkan tidak berfungsi hujung-hujung serabut saraf afferent dan efferent pengatur sensasi yang rosak oleh luka bakar tersebut.

Makalah itu tidak saja menunjukkan kejayaan teknologi perubatan dan perkembangan ilmu anatomi, namun juga membuktikan kebenaran Al-Quran.

Ayat 56 surah An-Nisa ‘mengatakan bahawa Allah akan memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka, dan menukar kulit mereka dengan kulit yang baru setiap kali kulit itu hangus terbakar, agar mereka merasakan pedihnya azab Allah.

Jantung Tejasen berdebar. “Bagaimana mungkin Al-Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu telah mengetahui fakta perubatan ini?”

Sebelum berjaya mengatasi kejutan tersebut, Tejasen dilempari soalan oleh para ilmuan Muslim yang mendampinginya, “Mungkinkah ayat Al-Quran ini berpunca dari manusia?”

Ketua Jurusan Anatomi Universiti Chiang Mai Thailand itu sentak menjawab, “Tidak, kitab itu tidak mungkin berasal dari manusia. Ia kemudian termangu dan meneruskan respondnya, “Lalu dari mana kiranya Muhammad menerimanya?”

Mereka memberitahu Tejasen bahawa Tuhan itu adalah Allah, yang membuat Tejasen semakin ingin tahu. “Lalu, siapakah Allah itu?” soalnya.

Dari para ilmuan Muslim tersebut, Tejasen mendapatkan keterangan tentang Allah, Sang Pencipta yang dari-Nya berpunca segala kebenaran dan kesempurnaan. Dan Tejasen tak membantah semua jawapan yang diterimanya. Ia menerimanya.

Profesor yang pernah menjadi dekan Fakulti Perubatan Universiti Chiang Mai lalu itu kembali semula ke negaranya, tempat ia menyampaikan sejumlah kuliah tentang pengetahuan dan penemuan barunya itu.

Maklumat yang dikutip oleh laman special.worlofislam.info menyebutkan bahawa kuliah-kuliah profesor yang masih beragama Buddha itu, di luar dugaan, telah mengislamkan lima mahasiswanya.

Hingga akhirnya, pada Persidangan Perubatan Saudi ke-8 yang diadakan di Riyadh, Tejasen kembali hadir dan mengikuti siri pidato tentang bukti-bukti Quran yang berkaitan dengan ilmu perubatan.

Dalam persidangan yang berlangsung selama lima hari itu, Tejasen banyak membincangkan dalil-dalil tersebut bersama para sarjana Islam dan bukan Islam.

Di akhir persidangan, 3 November 1983, Tejasen maju dan berdiri di podium. Di hadapan semua peserta persidangan, ia menceritakan detik awal minatnya pada Al-Quran, juga kekagumannya pada makalah Keith Moore yang membuatnya meyakini kebenaran Islam.

“Segala yang terakam dalam Al-Quran 1400 tahun yang lalu pastilah kebenaran, yang boleh dibuktikan oleh sains. Nabi Muhammad yang tidak boleh membaca dan menulis pastilah menerimanya sebagai cahaya yang diwahyukan oleh Yang Maha Pencipta, “katanya. Tejasen lalu menutup pidatonya dengan mengucap dua kalimah syahadat.

(Sumber: Republika.Co.Id)

Komen Leen: Subhanallah.....